Di zaman modern seperti sekarang ini kehadiran ojek dan taksi online bisa dibilang memang sangat membantu. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.

Meski menawarkan berbagai macam kemudahan, tapi tidak semua driver baik dan ramah. Contohnya seperti yang belum lama ini terjadi.

Seorang wanita di Kota Wenzhou, China diduga telah diperkosa dan dibunuh oleh seorang sopir taksi online yang telah dipesannya.

Menurut keterangan polisi, pelaku pembunuhan itu diduga merupakan seorang sopir taksi online dari Didi Chuxing, perusahaan transportasi daring asal Tiongkok.

Dalam sebuah pernyataan, perwakilan dari perusahaan tersebut mengungkapkan perasaan sedih atas peristiwa itu.Terlebih insiden itu terjadi ketika perusahaan tersebut tengah meningkatkan keamanan mereka.

Termasuk layanan carpooling atau berbagi perjalanan dengan penumpang lain yang sama tujuannya setelah kasus pembunuhan terhadap seorang pramugari pada Mei 2018 yang memicu emosi masyarakat.

Polisi di Kota Yueqing di Wenzhou mengungkapkan, wanita yang menjadi korban bermarga Zhao dan berusia 20 tahun.

Peristiwa itu sendiri terjadi pada Jumat (24/8) lalu. Sekitar pukul 01.00 siang waktu setempat wanita tersebut pergi dengan naik taksi online.

Kemudian sekitar pukul 02.00 siang, wanita itu sempat mengirim pesan minta tolong ke temannya sebelum akhirnya lost kontak.

Pelaku yang diketahui bernama Zhong berusia 27 tahun dari Provinsi Sichuan itu ditemukan pada Sabtu (25/8) sekitar pukul 04.00 petang waktu setempat.

Zhong pun mengakui perbuatannya itu dan penyelidikan pun masih terus dilakukan demi mendapatkan bukti dan keterangan yang lebih akurat.

Menurut perusahaan taksi online yang menaunginya, Zhong telah lulus pemeriksaan latar belakang, identitas dan pengenalan wajah juga telah dikonfirmasi.

Akan tetapi sopir tersebut telah mengganti pelat nomor mobilnya sebelum melakukan perjalanan.

Sehari sebelum kejadian, seorang penumpang telah mengeluh ke perusahaan terkait sopir yang sama berulang kali meminta agar ia duduk di kursi depan dan berkendara ke daerah terpencil.

Namun perwakilan dari layanan pelanggan yang menerima keluhan itu tidak menindaklanjuti hal tersebut dalam waktu dua jam seperti yang telah mereka janjikan.