Lusi Aprianti
Belum lama ini di media sosial beredar sebuah video yang memperlihatkan aksi yang tidak pantas untuk ditiru. Video itu menunjukkan dua orang wanita yang sedang berada di pantai.
Kedua wanita itu tampak tengah membawa sebuah tong yang berisi setumpuk sampah. Mereka membawa tong tersebut ke bibir pantai.
Tanpa ada rasa bersalah maupun rasa ragu, wanita tersebut menumpahkan satu tong sampah yang penuh dengan sampah itu ke laut.
Terlihat dengan jelas tumpukan sampah itu langsung mencemari air laut. Video itu sendiri diketahui direkam oleh Febryanto Kurniawan dan diunggah oleh akun Eris Riswandi.
“Buang sampah di laut.
Apa mereka gak sadar ya mereka sedang merusak mata pencaharian mereka sendiri??? Lokasi Tempat wisata Dongola, Palu.
-Takut ada yang nanya kenapa cuma di rekam? Jika di tegur agak berbahaya, daerah nya memang rawan, pernah kejadian orang hampir di keroyok setelah menegur warga sekitar untuk tidak membuang sampah di situ,
jadi tindakan seperti itu berbahaya, kalau mau ya silahkan aja. Tapi mendokumentasikan kejadian juga sangat penting untuk bukti apalagi jika hal ini akan di laporkan ke Pemda.
Pemilik video: Febryanto Kurniawan”, tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Sudah tentu video itu membuat netizen geram bukan main, bahkan mereka berharap agar video ini bisa segera sampai ke pemerintah serta segera ditindak lanjuti.
Semh Firdaus, ” Sialan orang ini, bikin marah liatnya…..tolong segera pemerintah untuk terapkan aturan tegas di kawasan ini..penjarakan orang2 seperti ini, mereka ini ibaratkan hama perusak..”
Salsa Olivia, “sayang sekali,karna bumi masih luas untuk menimbun atau mengolah sampah mengapa harus di laut yg alami dan masih indah itu”
Sambas Mahendra, “Kulang ajar nie manusia pantas laut selalu kotor oleh sampah ini orangnya yg selalu buang sampah ke laut mana mentri lingkungan hidup …”
Sumarno, “Percuma juga buang sampah dilaut sampah balik lagi ngotorin pantai dan yg susah kamu2 juga yg punya mata pencarian dari pantai, emak2 jaman now parah”
Reza Ubaidillah, “Sama aja seperti bunuh diri. Atau lebih tepatnya membunuh sumber pendapatan mereka sendiri dgn merusak lingkungan dan kehidupan laut untuk parawisata”