Seiring berkembangnya zaman, rasanya moral manusia malah semakin menurun. Akhirnya, berbagai tindakan asusila pun mulai menyebar di masyarakat.

Tindakan tersebut mulai dari pencurian, penganiayaan, penjambretan, dan yang lebih parahnya adalah tindak pembunuhan.

Seperti halnya kasus yang menimpa wanita asal Gatak, Jotangan, Mbayat, Kalten, Jawa Tengah ini. SP (20), ditemukan mengapung di sungai Opak, Senin (29/1) pukul 02.00 WIB dini hari.

Anggota Koramil 13 Kretek, Pelda Jumakir menceritakan kronologi kejadian bermula saat dirinya mendapat kabar mengenai penemuan seorang wanita tercebur di Sungai Opak, di bawah jembatan Kretek.

Saat itu korban berada dibawah sungsi minta pertolongan. Korban pun ditolong tim dayung. Posisi korban tubuhnya terendam air dan tangannya memeluk tiang jembatan.

Sementara saksi lain, Tego Suprapto (47) mengisahkan bahwa diirnya malam itu sempat mendengar suara jeritan minta tolong.

Akan tetapi dia mengaku takut karena mengira bukan suara manusia. Pada akhirnya, Tego memberanikan diri untuk mencari sumber suara itu.

Setelah berhasil dievakuasi, korban diminta untuk membersihkan badannya di sumur yang ada di depan rumah Tego.

Beberapa saat kemudian SP langsung dilarikan ke Puskesmas Kretek untuk mendapatlan perawatan medis. Sementara motor Supra bernomor polisi 3389 SE milik korban ditemukan pagi harinya sekitar pukul 05.30 WIB.

Kuat dugaan korban memang senagaja dibuang. Korban bersama pelaku sengaja berangkat dari Klaten menuju Parangtritis. Setelah kejadian, pelaku dan salah seorang temannya melempar tubuh korban ke dasar sungai Opak.

Stelah dilakukan penelusuran, rupanya SP merupakan mahasiswi semester 5 di salah satu perguruan tinggi negeri di Surakarta.

Menurut Winda, yang merupakan teman seangkatan korban saat masih sekolah di salah satu SMK di Klaten, ia mengaku mengetahui insiden yang menimpa SP lewat grup di media sosial.

Terkait keadaan korban yang diduga tengah mengandung, Kompol Leo Fasak belum bisa memastikan hal tersebut.