Suasana haru pun terasa di ruang forensik tumah sakit Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (14/9) dinihari. Semua keluarga korban di Pusat Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Keramat tidak bisa menyambunyikan kesedihan mereka.
Sekitar 20 orang yang terdiri dari pengajar dan pelajar dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Kedatangan keluarga korban ke ruang forensik RS Kuala Lumpur itu bertujuan untuk mencocokan identitas para korban.
Kebakaran itu menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Norhayati Khalid, ibu dari salah satu korban bernama Ameil Ashraff Abd Rasid (11).
“Kemarin saya ketemu dia, saya siapkan makanan kesukaanya. Meski baru tiga bulan belajarr di Pusat Tahfiz, namun Ameil sudah bisa menyesuaikan dengan teman dan gurunya,” ujar Norhayati kepada Mynewshub.cc.
Norhayati mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ameil kemarin itu merupakan yang terakhir baginya.
Sebelum kembali ke Pusat Tahfiz, anaknya sempat menyerahkan kertas berisi tulisan tangan Ameil.
Dalam suratnya itu Ameil mengucapkan rasa terimakasihnya kepada kedua orangtuanya.
“Setelah saya memeluknya, saya menciumnya, dia bilang ‘ibu, itu surat’. Seharusnya aku bertemu dengannya hari Jum’at ini tapi aku tidak menyangka semalam bahwa aku bisa menemukannya. ” katanya.