Hanya gara-gara sebuah permainan, siswa SDN Pakuden 1 Kota Kediri ini harus menjalani rawat inap di runag ICU Rumah Sakit Bhayangkara.

T (12), siswa SDN Pakuden 1, Kediri dianiaya teman-temannya gara-gara ia melakukan gol bunuh diri saat bermain sepakbola.

Kondisi korban saat ini mengalami gangguan syaraf setelah alat vitalnya ditendang rekan-rekannya saat bermain bola di halaman sekolah.

Selain lemas, sang korban juga sulit berbicara normal. Menyusul kejadian ini, Kantor Dinas Pendidikan kota Kediri telah melakukan pendampingan kepada korban dan juga para pelaku. Ada psikolog yang telah memberikan bimbingan konseling.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menjelaskan, kasus kekerasan ini bermula dari main bola antara pelaku dan juga korban di halaman sekolah.

Saat bermain bola sang korban malah membuat gol bunuh diri sehingga menjadi sasaran penganiayaan rekan-rekannya. Ada yang memukul hingga menendang kemaluannya.

Dijelaskan Chevy, sebenarnya masalah ini telah diselesaikan pihak sekolah, korban dan juga pelaku telah berdamai.

Tapi korban ternyata mengalami luka trauma sehingga tubuhnya demam hingga harus dirawat di ruang ICU.

Dari keterangan duru dan juga orangtua korban kejadiannya berlangsung pada Kamis (18/1) saat jam istirahat di halaman sekolah.

Beberapa hari setelah kejadian korban baru merasakan kesakitan dan juga demam sehingga orangtuanya pada Selasa (23/1) membawanya ke RS Bhayangkara.

Karena kondisinya semakin parah, pada Jumat (26/1) dini hari korban masuk ruang ICU.

Dari keterangan orangtua korban, salah satu dari ketiga pelaku yang memukul serta menendang pernah memalak atau meminta uang secara paksa kepada korban tapi kejadian itu sudah berlangsung agak lama.

Chevy berharap penanganan kasus kekerasan dengan korban dan pelaku yang masik anak-anak oleh petugas kepolisian berlangsung secara kondusif.

Petugas unit PPA Polresta Kediri telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang didampingi orangtua serta pendamping psikolog.

Pemeriksaan tersebut dilakukan di rumah salah satu warga Kelurahan Pakunden setelah pulang sekolah.

Mengingat para pelaku yang masih dibawah umur, pemeriksaan yang dilakukan petugas Unit PPA pun tidak dilakukan secara formal tapi sambil duduk lesehan di rumah warga.

Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP Ridwan Sahara saat dikonfirmasi menjelaskan, petugas telah memeriksa 5 anak sebagai saksi. Ke 5 anak ini yang ikut bermain bola bersama korban.

Terkait pemicu pemukulan dan tendangan yang menimpa korban saat ini masih diselidiki. Sejauh ini masih belum ada tersangka kasus kekerasan dengan korban dan juga pelaku masih anak-anak.

Korban dan pelaku sendiri merupakan teman satu kelas.