Kembali terjadi aksi pelecehan di angkutan umum. Kali ini hal tersebut dialami oleh dua mahasiswi, Chelsea Canada dan Muthiara Yose saat sedang menggunakan angkutan kereta api jurusan Jawa, Minggu (29/10).
Tapi kali ini pelaku dibuat malu oleh korban lantaran diteriaki hingga diarak keliling peron stasiun di wilayah Purwokerto.
Lewat Instagram Story-nya @ichbincelsi yang merupakan salah satu korban yang bernama Chelsea menceritakan apa yang ia alami saat berada di dalam kereta.
Chelsea juga sempat mengabadikan wajah lelaki mesum yang berhadapan dengannya saat itu. Ia bercerita saat dirinya duduk di depan lelaki berjaket itu.
Namun jaket tersebut oleh sang pelaku tidak dipakai, melainkan disimpan di atas pahanya. Lucunya, pria mesum itu berpura-pura tidur dengan posisi tangan berada di bawah jaket yang ia simpan diatas pahanya sambil meraba paha korban.
“Tiap kali ngeraba langsung gue injek kaki dia, terus langsung dia buru-buru ngeluarin tangan dari jaket,” tulis Chelsea dalam akun instagram story-nya.
Pelaku itu rupanya tidak kapok meski kakinya sudah diinjak oleh korban. Ia pun kembali beraksi ketika korban ngobrol dengan temannya yang juga sesama perempuan.
“Pas gue ngobrol sama temen gue, si cowok kurang ajar itu nutupin tangannya pake jaket lagi. parahnya dia ngankat celana kulot gue. tau sendirikan kulot ga negtat gitu, gue kaya bingung harus gimana, akhirnya langsung gue pukul tangannya (yang ketutupan jaket) dan sambil bilang apaan sih mas megang-megang,” tulisnya lagi.
Wkspresi si pelaku pun membuat sang korban semakin naik pitam. Korban pun memberanikan diri melapor ke petugas karena tubuhnya sudah dipegang-pegang oleh pelaku saat berada di kereta.
“Anehnya ini manusia malah mengelak, ujungnya sih ngaku, tapi malah bilang gini saya megang mbaknya cuma dikit ko,” tulisnya lagi.
Pria itupun akhirnya diturunkan di salah satu stasiun oleh petugas untuk diberikan hukuman. Malahan, pria itu diarak keliling stasiun sambil membawa kertas putih yang bertuliskan ‘Saya Pelaku Pelecehan Seksual’ sambil direkam oleh korban hingga kemudian diposting ke media sosial.
Chelsea juga bercerita kalau keberaniannya itu timbul karena hal ini bukan baru pertama kali dialaminya. Tapi saat itu Chelsea tidak berani melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya saat berada di angkutan umum.
“Banyak banget yang DM aku tentang pengalaman pelecehan seperti ini tapi beedanya ga berani buat laporin pelakunya
Dulu aku juga pernah payudaraku disikut sama kake-kakek, bodohnya kau ga lapor cuma ngedorong si kakek itu biar ga sikut payudaraku lagi
Memang pas kejaian itu aku pake baju daleman negtat, tapi aku pake puter lagi. Tapi menurutku aku ga sepenuhnya salah, aku nyesel ga laporin kakek itu.
Itu yang nginspirasi aku buat berani laporn si mas berengsek ini. kita ga boleh diem. kita ga salah. Kita rugi banget loh dipegang-pegang. malah dia menang banyak.
aku tau banget awalnya pasti kaya kaya gabisa nagpa-ngapain, speechless but believe me, kalo kita ga laporin, sipelaku itu malah ngeraa kita jadi sasaran epuk”, tulis Chelsea di Instagram Story-nya.
Terakhir, kasus ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan dengan membuat pernyataan dari kedua belah pihak diatas materai 6000.
Surat pernyataan yang dibuat tertangal 29 oktober 2017 ini pun diketahui oleh Kepala Pembina Polsuska Daops 5 Purwokerto Bripka Krismanto.