Dampak dari pelarangan beroperasinya transportasi berbasis online di Bandung menuai pro dan kontra. Alhasil netizen pun curhat kepada sang walikota, Ridwan Kamil melalui media sosial.
Melansir dari Kompas.com, aktivitas angkutan umum berbasis daring di seluruh wilayah Jawa Barat dihentikan sementara menyusul adanya surat pernyataan bersama yang buat oleh Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jabar bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan hal itu, pemerintah kota Bandung juga menerapkan penghentian aktivitas angkutan berbasis online sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat.
Kepala Bidang Pengendalian Dan Penertiban Angkutan (Bidang PDKT) Dishub Kota Bandung, Yosep Heryansyah membenarkan bahwa untuk sementara waktu para pengemudi angkutan online dilarang beroperasi.
Untuk mencegah adanya gesekan, hari ini Dishub Provinsi Jabar akan melakukan operasi penindakan bagi angkutan online yang masih beroperasi. Operasi serupa juga telah dilaksanakan sejak hari Selasa (10/10) kemarin.
Rupanya hal ini tidak hanya merugikan para drivernya saja, tapi juga para konsumen pengguna transportasi online.
Seorang netizen pemilik akun Adrianus Adrian pun mencurahkan keresahan hatinya melalui media sosial Facebook kepada Ridwan Kamil, selaku walikota Bandung.
“Apakah kita driver online adalah seorang Kriminalitas??,B*jingan??,Sampah masyarakat??,sehingga harus segitunya Pemerintahh menggelar Razia Online???
Pernahkah Pemerintah merazia Angkot!!!,pernahkah Pemerintah merazia ojek pangkalan!!!!
Apa salah Kami!!!
Kami mencari rejeki dengan halal, tarip 10rb juga kami layani dengan penuh senyum dan sopan, kami hanya mencari nafkah untuk keluarga kami yang sedang menunggu dirumah…tidak lebih dari itu…
Bahkan kami tidak pernah berfikir untuk menjadi seorang yang kaya sebagai Driver online..”, tulisnya melalui akun Facebook yang ditujukan kepada Ridwan Kamil.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10214778411440782&set=p.10214778411440782&type=3&theater
Postingan itupun kini tengah viral, hal itu terbukti dari banyaknya jumlah like serta share yang didapat postingan itu.
Postingan itu juga mendapat banyak komentar dukungan dari para netizen lainnya. Banyak yang menyayangkan tindakan ini karena konsumen juga memiliki hak memilih mana transportasi yang akan mereka gunakan.
Wiwin Budiarti, “Rejeki sdh diatur & tdk akan tertukar jd jgn tkt asal kita rajin bkrj & berdo’a jd apa slhnya ada ojek online sesama pencari rejeki utk kelrg jgn slg menjegal”
Nuri Traenty, “Jujurr… Sangat terbantu sekali dengan adanya kendaraan online skarang”
Bagus Setyawan, “Mau Hidup jg ada pilihan. Begitu juga transportasi. pilihan mau online atau manual tergantung pilihan customer”
Ira Juli, “klo kya gini mah yg gaenak nya ke masyarakat pengguna transportasi online juga . 😭😭😭 . udh enak serba gampang&nyaman klo kmna” . skrg mlah digniin . Ya Allah . rezeki mah kan gakan pernah ketuker .Kalopun dgn tdk adanya ojek online tp pendapatan/rezekinya udh hrus segitu dr Allah yah pasti dptnya jg segitu. cuma ini cara nya kbtulan lewat adanya ojekonline . “