Bahaya gadget bagi anak sebaiknya segera dihindari, dengan cara tidak memberikan mereka terpapar teknologi tersebut secara berlebihan.
Apalagi diberi hak kepemilikan saat usia mereka masih dibawah 12 tahun, karena akan menghambat bagi tumbuh kembang otak, mental, bahkan fisik sang anak.
Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpun Dokter Anak Kanada menegaskan, anak umur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh teknologi sama sekali. Anak 3-5 tahun dibatasi menggunakan teknologi hanya satu jam saja per harinya. Dan anak umur 6-18 tahun dibatasi 2 jam saja perharinya.
Anak-anak dan remaja yang menggunakan teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan, memiliki risiko akan bahaya gadget bagi anak pada kesehatan yang cukup serius bahkan bisa mematikan.
Berikut ini adalah beberapa bahaya gadget bagi anak, yang perlu Anda ketahui sebagai orang tua. Sehingga bisa menjadi alasan kuat kenapa orang tua sebaiknya tidak memberikan gadget pada anak sebelum usia 12 tahun.
Bahaya gadget bagi anak
Membuat anak mudah lupa
Bahaya gadget bagi anak yang pertama yakni membuat anak menjadi pelupa. Meski gadget bisa membuat anak lebih tenang, namun apabila penggunaannya berlebihan hal itu akan memberikan efek buruk bagi kesehatan, khususnya bagian otak karena bisa mengganggu daya memori anak.
Memengaruhi kesehatan mata
Bahaya gadget bagi kesehatan berikutnya ialah memengaruhi terhadap kesehatan mata. Penggunaan gadget setiap hari bisa menyebabkan kontraksi otot cilliaris di dalam bola mata, atau yang lebih dikenal dengan istilah akomodasi.
Akomodasi berlebihan akan merangsang timbulnya mata minus, terutama pada anak-anak yang tengah dalam tahap perkembangan.
Cahaya biru memiliki gelombang yang bisa masuk ke dalam bola mata, salah satunya retina. Oleh karenanya, paparan cahaya biru sebaiknya dikurangi sejak dini karena diduga memberikan efek yang buruk terhadap sel-sel retina untuk jangka panjang.
Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan, mata anak menyerap lebih banyak sinar biru dari layar perangkat digital, jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Memengaruhi kondisi mental
Bahaya gadget berikutnya yang harus diwaspadai adalah munculnya masalah mental seperti kesepian, depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati. Bahkan, paparan gadget secara berlebihan bisa meningkatkan autisme dan ADHD pada anak.
Seorang anak yang menghabiskan 7 jam atau lebih untuk bermain gadget memiliki emosi yang tidak stabil. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan depresi dan kecemasan.
Terganggunya waktu tidur
Saat seorang anak memiliki waktu tidur yang terbatas, dampaknya adalah menurunnya kemampuan untuk fokus. Siklus tidur yang tidak baik bisa membuat anak mudah mengantuk di siang hari. Padahal, waktu tidur yang cukup sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.
Anak lebih agresif
Gadget berisiko menimbulkan sifat agresif jika seorang anak terpapar game atau video yang ada di internet yang penuh dengan kekerasan. Sifat agresif juga bisa muncul pada saat orang tua ingin membatasi penggunaan gadget. Kondisi ini akan memengaruhi keterampilannya dalam berpikir dan mengendalikan emosi.
Menurunnya kemampuan psikomotorik.
Bahaya gadget pada anak berikutnya adalah menurunnya kemampuan psikomotorik. Seorang anak yang banyak menghabiskan waktu dengan gadget tidak bisa mengeksplor seluruh bakat psikomotorik yang dimilikinya.
Padahal, sering melakukan aktivitas fisik dapat mengembangkan kemampuan otak kanannya. Selain itu, ketika anak bermain dengan teman sebayanya, ia juga akan mengasah keterampilan sosialnya.
Seorang anak yang mulai kecanduan gawai akan terbiasa mendapatkan kesenangan dengan pola satu arah. Hal ini mengakibatkannya suka bermain sendiri dengan gadgetnya dibanding bermain dengan teman-temannya.
Memicu obesitas
Memiliki kaitan dengan penjelasan sebelumnya, obesitas adalah dampak lanjutan dari menurunnya kemampuan psikomotorik. Saat seorang anak sudah menghabiskan banyak waktu di depan layar gadget, hal itu otomatis akan membuat aktivitias fisik terbatas, di mana hal ini berisiko membuat anak kelebihan berat badan.
Menurunnya kemampuan kognitif
Bahaya gadget berikut ini cukup mengkhawatirkan karena bisa memengaruhi kemampuan kognitif seorang anak. Jika Anda membiarkan anak bermain gadget lebih dari 2 jam, hal itu bisa menurunkan kemampuan kognitifnya.
Kondisi ini bisa terjadi karena pada umumnya anak akan lebih senang dengan gadget daripada belajar, sehingga kemampuan akademiknya bisa menurun.
Pada akhirnya, Anda tidak boleh menganggap spele bahaya gadget, karena lama tidaknya anak bermain gadget bisa memengaruhi kemampuan otaknya dalam berfikir.
Membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan aktivitas baru
Seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya di depan gadget ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengenali setiap aktivitas baru. Guna membuat suatu aktivitas lebih efisien, Anda harus membatasi penggunaan gadget pada sang anak.
Terkena radiasi terlalu banyak
Sebenarnya bahaya gadget yang ini juga bisa menyerang orang dewasa karena paparan radiasi yang ditimbulkan. Meski radiasi gedget bisa dikaitkan dengan kanker, klaim terhadap hal ini masih membutuhkan penelitian lanjutan. Meski begitu, pembatasan penggunaan gadget pada anak-anak adalah sesuatu yang penting dilakukan.
BACA JUGA: Tips menjaga kesehatan mata secara alami
Oleh karena itu, batasi penggunaan gadget pada anak setidaknya 1 jam sebelum tidur. Kurangi intensitas gadget dengan memperbanyak aktivitas-aktivitas di luar ruangan.
Nah, itu dia beberapa bahaya gadget yang bisa terjadi pada anak. Jika Anda masih memiliki kebiasaan memberikan gadget, langkah penting agar bahaya gadget bagi anak seperti di atas tidak terjadi yaitu dengan membatasi penggunaannya.