Seiring berkembangnya zaman, saat ini banyak sekali fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kemudahan anak-anak untuk menempuh perjalanan menuju sekolah. Namun siapa sangka, tak sedikit juga sebagian anak-anak yang harus berjuang keras untuk dapat sampai ke sekolah.
Hal tersebut disebabkan karena sulitnya akses pergi kesekolah. Beberapa anak masih harus menyebrangi sungai yang dalam. Akses atau medan perjalanan yang sulit, membuat banyak berpikir dua kali untuk menyekolahkan anaknya. Salah satu alasan tentu mengenai keselamatan, namun dimanapun selalu ada orang baik yang siap menolong.
Baru-baru ini beredar potret aksi perjuangan pria Vietnam yang membantu anak-anak pergi ke sekolah dengan menyebrangi sungai. Cara yang digunakan oleh pria ini juga tak biasa. Alasan seorang pria yang tak diketahui namanya ini mungkin akan membuat semua orang terkesima.
Pasalnya, ia rela membantu sekelompok murid sekolah dasar dengan menempatkan mereka satu per satu secara bergantian di dalam sebuah kantong plastik agar dapat menyebrangi sungai sehingga pakaian anak-anak itu tidak basah.
Tak hanya rela menyebrang, pria ini menggunakan plastik nilon besar untuk membungkus mereka agar tetap bersih dan tak terkena air sungai yang kotor setiap hari. Aksi pria itu pun menjadi viral setelah beberapa potonya terekspos di media.
Pria tersebut rela berenang di sungai yang kotor dan penuh lumpur serta dengan arus yang deras sepanjang 20 meter dengan membungkus para murid agar tetap kering setiap harinya. Para orangtua tak ada pilihan lain untuk memperkerjakan seorang pria itu untuk mengantar anaknya selamat hingga ke tempat seberang.
Kabarnya di musim panas nanti akan dibangun jembatan untuk mengubungkan dua tempat tersebut. Namun, hujan deras masih mengguyur wilayah tersebut sehingga warga desa Huoi Ha harus menyebrangi sungai tersebut.
Arus yang deras dengan volume yang terus naik membuat beberapa warga enggan untuk menyebrang. Namun kondisi tersebut tak menghalangi anak-anak desa Huoi Ha untuk tidak berangkat sekolah.
Perjuangan pria Vietnam pun tak hanya dirasakan oleh pria itu saja. Ternyata anak-anak yang hendak bersekolah juga harus menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer lagi setelah menyebrang sungai.
Rasa khawatir para orangtua mereka pun tak hanya terhenti setelah menyebrangi sungai dengan arus deras saat musim hujan. Musim hujan di Vietnam turun antara bulan Juni hingga akhir Oktober setiap tahunnya.
BACA JUGA: Kisah cinta tragis Ramli dan Isa, uang panai berujung bunuh diri
Setiap musim hujan datang, anak-anak yang bersekolah harus melewati rintangan yang berat untuk bisa sampai di sekolah mereka. Warga desa Huoi Ha meminta kepada pihak berwenang di Vietnam akan menemukan cara yang lebih aman bagi naka-anak ini untuk bersekolah.