Pada Kamis (1/2) kemarin Indonesia dirundung duka, seorang pria bernama Ahmad Budi Cahyono yang merupakan seorang guru SMAN 1 Torju meninggal dunia setelah dipukul oleh muridnya sendiri.
Tentu saja kabar kematian yang bisa disebut mendadak ini langsung membuat semua kaget, terutama mereka yang memiliki hubungan yang dekat dengan sosok almarhum Budi.
Tapi meskipun demikian, nampaknya firasat dirinya akan pergi untuk selamanya itu seperti telah dirasakan oleh sang guru.
Hal ini terlihat dari unggahan video terakhir Budi di akun Instagram miliknya. Guru yang masih berumur 27 tahun itu memposting sebuah cuplikan album musik dengan judul Seendja Djiwa.
Yang menarik dari postingannya itu adalah lirik yang tertulis di Instagramnya justru menyiratkan bahwa dirinya akan pergi.
“Satu, satu pergi…. satu, satu hilang…”, bunyi dari lirik lagu itu seperti yang diunggah olehnya 3 Januari 2018 lalu.
https://www.instagram.com/p/BdefvKIl54s/?taken-by=abc_isme
Tentu saja hal ini pun langsung menimbulkan perhatian dari para netizen. Mereka menganggap jika lirik lagu yang diunggahnya itu mungkin saja merupakan sebuah pertanda.
Guru Budi ini sendiri memang diketahui sangat mahir dalam memainkan alat musik contohnya seperti alat musik gesek, biola.
Bahkan sejumlah video dirinya yang tengah bermain alat musik itu tersebar luas di media sosial. Gak cuma itu saja, di Instagramnya ia pun tak jarang mengunggah aksinya saat sedang bermusik.
Sang guru juga kerap memamerkan karya seni lainnya yang dibuatnya sendiri dan ia sangat mahir dalam membuatnya.
Diketahui, guru Budi sedang mengajar pelajaran Seni Rupa tentang seni lukis. Tapi seorang murid tidak mendengarkan pelajaran justru malah menggangggu teman-temannya.
Budi pun menegur siswa tersebut yang ternyata dia adalah seorang anak kepala pasar. Tapi murid itu tidak menghiraukan sampai akhirnya Budi mencoret pipinya dengan menggunakan cat warna.
MH, sang pelaku yang tidak terima dengan apa yang dilakukan durunya itu pun langsung memukul Budi.