Tidak hanya hubungan pacaran saja yang bisa berakhir, hubungan rumah tangga pun bisa mengalami yang namanya perpisahan atau perceraian.
Kasus perceraian sendiri umumnya dilatarbelakangi urusan orang ketiga ataupun sudah tidak adanya kecocokan dalam hubungan keduanya.
Akan tetapi kasus perceraian dari Taiwan ini bikin heran banyak orang. Pasalnya kasus perceraian yang dilatar belakangi karena masalah seperti ini hampir tidak pernah terjadi.
Seorang suami menceraikan istrinya yang bernama Lin lantaran wanita itu hanya mandi sekali dalam setahun. Hal ini sendiri diketahui dari adanya laporan gugatan cerai di Pengadilan Distrik Kota New Taipei.
Suami yang bersangkutan merasa jika kebiasaan serta kemalasan istrinya dalam hal kebersihan jasmani itu membuatnya merasa terganggu secara psikologis.
Sang suami awalnya memaklumi dan juga menerima kebiasaan buruk Lin yang jorok dan hanya mandi selama seminggu ketika mereka pacaran.
Sejak mereka menikah, kebiasaan buruknya itu semakin parah. Lin mulanya mempertimbangkan untuk mandi hanya sebulan sekali.
Ternyata kebiasaan malasnya menunda-nunda mandi malah terjadi selama setahun. Hal inilah yang jadi salah satu pertimbangan sang suami untuk menggugat cerai.
Bukan hanya sebulan, Lin membuat bingung sang suami karena ia bisa menunda mandi selama 12 bulan. Kondisi kebersihan Lin yang minim membuat sang suami jarang melakukan hubungan.
Suaminya bahkan mengungkapkan bahwa mereka hanya pernah melakukan hubungan selama satu kali dalam setahun. Sebab itulah alasan mengapa mereka belum dikaruniai anak sampai saat ini.
Lin bersama suaminya hidup bersama dalam naungan orangtua Lin. Menurut sang suami, Lin menyuruhnya untuk tinggal di rumah dan tidak perlu bekerja karena mertuanya memberikan uang harian kepada mereka.
Tapi karena tidak ada pekerjaan, pasangan itu tetap miskin sebab mereka tidak memiliku sumber penghasilan. Sehari-harinya Lin hanya masak untuk ayahnya yang mengalami disabilitas. Walau begitu, suami Lin tetap berusaha mencari kerja.
Sebenarnya, alasan lain yang membuat suaminya ingin bercerai juga disebabkan karena Lin sering memaksanya untuk tidak bekerja.
Sebelumnya, suami Lin punya kesempatan untuk menjadi petugas keamanan, tapi Lin melarangnya karena pekerjaan itu ia anggap rendah.
Akhirnya pada tahun 2015, sang suami berhasil meninggalkan rumah untuk bekerja di Hsinchu. Entah kenapa, Lin tidak menginginkan suaminya bekerja disana.
Oleh karena itu ia sempat datang ke tempat suaminya kerja untuk memaksanya keluar dari pekerjaannya itu.
Sang suami yang merasa terganggu pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan rumah tangga mereka. Mendengar keputusan itu, Lin pun tidak terima.
Ia menuduh bahwa suaminya mengungkapkan kebohongan belaka. Lin juga mengungkapkan bahwa orangtuanya memperlakukan sang suami seperti anaknya sendiri.
Keduanya diketahui telah berpisah selama 2 tahun. Lin sempat mencari kemana suaminya pergi, namun sayang sang suami selalu tidak pernah mengangkat telponnya.
Pengadilan akhirnya mengabulkan gugatan perceraian itu. Pasangan itupun tidak lagi menemukan keharmonisan dalam rumah tangga mereka yang disertai dengan adanya masalah kebersihan dan pekerjaan.
Selain itu, dua tahun berpisah sudah jadi tanda bukti tidak adanya lagi kecocokan diantara keduanya. Jika terus dipaksakan pun hubungan keduanya tidak akan berjalan mulus.