Di akhir tahun 2017 kemarin kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Indonesia. Mantan pemain sinetron Pesantren & Rock n Roll, Muhammad Iqbal Azhari, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (30/12) kemarin.
Iqbal menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Advent Bandung karena penyakit liver stadium akhir yang dideritanya.
Kabar meninggalnya pria berkepala pelontos yang sudah hijrah ini bisa dilihat dari beberapa postingan sahabatnya seperti Ustadz Hanan Attaki di akun Instagram pribadinya.
Seperti diketahui, nama Muhammad Iqbal sendiri pernah menghiasi dinua pesinetronan Indonesia pada tahun 2011 silam.
Dia pernah bermain di sebuah sinetron religi yang berjudul Pesantren & Rock n Roll. Setelah membintangi sinetron tersebut, nama Muhammad Iqbal semakin dikenal oleh anak-anak muda sebagai motivator hijrah, terutama remaja di Bandung.
Iqbal sendiri memang dikenal sering mengajak para remaja untuk hijrah menjadi seorang muslim yang lebih baik.
Tapi siapa sangka, sang motivator hijrah ini rupanya juga memiliki masa lalu yang cukup kelam. Dalam sebuah acara talk show pada tahun 2015 silam Iqbal mengisahkan bahwa dirinya pergi dari rumah dan tinggal di jalanan sejak kelas 1 SMP.
Beberapa saat kemudian Iqbal pun memutuskan untuk kembali ke rumah. Sayangnya, orangtua serta keluarganya sudah tidak ada di rumah lagi dan pindah ke Jakarta.
Semua pekerjaan mulai dari ngamen hingga jadi tukang parkir pun dilakoninya demi untuk sekedar mengisi perut dan bertahan hidup.
Bahkan dirinya tidak malu-malu untuk mengambil sisa makanan orang lain. Iqbal juga mengisahkan bahwa dirinya sempat menjadi korban geng motor Bandung.
Untungnya nyawa Iqbal masih selamat karena berhasil sembunyi di selokan. Setelah 6 tahun berpisah dengan keluarga, akhirnya dia bertemu kembali dengan orang tuanya.
Selain itu, Iqbal juga mengisahkan bahwa dirinya sempat jadi seorang pengguna narkoba. Bahkan dirinya sempat dilarikan ke rumah sakit karena overdosis.
Akan tetapi kenyataan pahit itulah yang akhirnya bisa menggugah hati Iqbal untuk berhijrah jadi manusia yang lebih baik lagi.